Konseling untuk HR atau yang disebut dengan HRD (Human Relations
Department) di tempat kerja
Apa khabar sahabat semuanya,
Bahasan kali ini tentang konseling untuk HR atau yang disebut dengan
HRD (Human Relations Department) di tempat kerja. Sebuah perusahaan
membutuhkan layanan konseling yang disediakan untuk karyawan.
Mungkinkah Anda merupakan salah satu dari banyak orang yang belum tau
pasti apa itu konseling dan bahkan menganggap layanan konseling hanya
untuk orang yang punya masalah kejiwaan. Padahal tidak demikian.
Tujuan konseling menurut para ahli adalah untuk memfasilitasi
perubahan perilaku, meningkatkan keterampilan untuk menangani masalah,
meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan dan meningkatkan
hubungan antar individu.
Konseling yang diberikan oleh para profesional yang terlatih dapat
memberikan dampak yang besar pada kehidupan individu, keluarga, dan
komunitas. Konseling juga menyediakan sarana dan wawasan bagi diri
Anda untuk mengelola masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan
depresi.
Meski konseling dilakukan oleh para profesional, tak salah jika Anda
juga mengetahui pengetahuan seputar konseling untuk diterapkan pada
diri sendiri atau orang terdekat karena dalam kehidupan tak pernah
lepas dari masalah.
Itulah mengapa peran konseling tak kalah penting dari pendidikan bagi
siapapun dan profesi apapun. Karena konseling akan mendorong seseorang
untuk menjalani kehidupan yang sehat serta bahagia.
Banyak yang beranggapan bahwa ilmu konseling hanya perlu dipelajari
oleh mereka yang punya niat untuk menjadi seorang konselor.
Memang benar kebanyakan untuk orang yang bertujuan menjadi seorang
konselor. Tapi, bukan berarti orang yang berprofesi lain tidak
membutuhkan ilmu konseling juga.
Kegunaan Belajar Ilmu Konseling
Memahami karakter diri lebih dalam
Sebelum bisa menjadi pribadi yang lebih baik tentu Anda perlu
mengetahui dan memahami kepribadian diri yang sesungguhnya. Dengan
ilmu yang cukup dalam konseling Anda bisa belajar mengetahui karakter
dalam diri dan memahami apa yang perlu dibenahi.
Mengetahui emosi manusia
Dalam diri manusia terdapat berbagai emosi yang dapat muncul sesuai
dengan apa yang sedang dialami. Terkadang kurang mengetahui emosi apa
yang sedang muncul sehingga menjadi penyebab dari masalah. Dalam
konseling kita juga mempelajari lebih dalam tentang perasaan
manusia.
Memikirkan solusi dari suatu masalah
Dalam kehidupan tentu tak pernah lepas dari sebuah masalah, melalui
konseling Anda bisa belajar bagaimana menjadi seorang problem solver.
Masih banyak hal yang dapat Anda pelajari dari ilmu konseling yang
dapat diterapkan meskipun tidak berprofesi sebagai konselor. Karena
dalam profesi-profesi lain tentu akan tetap bertemu dengan masalah dan
selalu dibutuhkan solusi yang tepat terutama bagi profesi yang
berhubungan dengan banyak orang.
Dalam berinteraksi atau memberi sebuah nasihat tentu sebelumnya
dibutuhkan kedekatan agar lawan bicara dapat merasa lebih nyaman dan
menghargai. Sedangkan membangun kedekatan kepada individu maupun
kelompok itu ada langkah-langkahnya.
Salah satu cara agar lebih mudah membangun kedekatan adalah dengan
menemukan kesamaan. Secara tidak sadar mungkin Anda senantiasa mencari
orang lain yang memiliki kesamaan dengan Anda.
Lalu, apa yang membuat kesamaan dapat lebih mudah membangun
kedekatan?
Berdasarkan riset
Dr. Ellen Berksheid dan
Dr. Elaine Walster percaya
bahwa seseorang lebih suka bersama dengan orang yang memiliki kesamaan
karena beberapa alasan berikut :
Lebih mudah untuk menemukan topik pembicaraan atau aktivitas yang bisa
dilakukan bersama. Memiliki kesamaan pendapat atau opini membuat
seseorang merasa menjadi bagian dari kelompok. Berharap bahwa orang
yang serupa akan cenderung lebih menyukai diri Anda juga.
Lebih mudah memprediksi tindakan dan tingkah laku orang yang serupa
dengan Anda
Anda dapat menemukan kesamaan dengan orang lain mulai dari hobby,
konteks, idola atau orang yang sama-sama dikenal. Setelah menemukan
kesamaan, Anda perlu gali atau perdalam kesamaan tersebut dengan
menjadikannya sebagai sumber topik pembicaraan.
Setelah kedekatan terbangun dari proses tersebut, barulah Anda dapat
menyelipkan nasihat, informasi atau pesan.
One person can make a difference, and everyone should try.
Sebagai HRD ketika berhasil menjadi konselor bagi para pekerjanya,
secara tidak langsung dapat meningkatkan produktifitas kerja. Hal ini
disebabkan HRD bisa mengurai stress yang dialami oleh pekerja.
HRD di perusahaan biasanya melayani program konseling yang terjaga
rahasianya dan tak mempengaruhi penilaian kerja dalam hal demosi atau
promosi. Jadi jika ada pekerja yang merasa tertekan oleh atasan, ada
masalah keluarga, penyakit yang diderita bisa berkonsultasi dengan HR
people untuk mendapatkan solusi yang tepat guna.
Jika HRD people tidak dapat memberikan layanan konseling yang baik.
Suasana kerja makin tak kondusif, tingkat absensi akan makin tinggi
bahkan jumlah turn-over (mengundurkan diri) pun takkan bisa dibendung
lagi. Hal ini tentunya akan berdampak besar bagi perusahaan.
Memunculkan rasa percaya pekerja terhadap HRD tentunya bukanlah hal
yang mudah. Membuat seseorang menceritakan masalahnya dengan lepas pun
termasuk challenge yang dihadapi seoarang HR people. Oleh karena itu
penting bagi para HRD people memiliki kemampuan soft skill dalam
melakukan konseling.
HR People Sebagai Konselor Perusahaan
Bagi sahabat semua yang suka membaca tulisan saya, jika diperhatikan
dengan seksama, jumlah peranan HR Departemen di dalam perusahaan tidak
terhitung jumlahnya. Mulai dari peranan administratif hingga sebagai
penyelesai sengketa atau masalah antar pekerja. Oleh karena itu,
sebagai seorang HR Anda perlu menguasai beberapa skill tersebut, salah
satu skill utama yang perlu dikuasai adalah skill sebagai seorang
konselor.
Sebuah perusahaan layaknya sebuah organisasi, berkumpulnya sejumlah
orang mulai dari puluhan, ratusan hingga ribuan orang. Tentunya dimana
orang banyak berkumpul dalam jangka waktu yang cukup panjang, sudah
dipastikan akan terjadi yang namanya konflik.
Great things in business are never done by one person. They're
done by a team of people.
Konflik yang terjadi antar pekerja, tentunya akan mengganggu kinerja
dari mereka. Sehingga mau tidak mau, perusahaan diwakili oleh HRD
harus berupaya menyelesaikan konflik tersebut sebelum menjadi lebih
kompleks sehingga dapat merugikan perusahaan.
HR sebagai konselor, mampu hadir menyelesaikan masalah bukan hanya
sekedar penegak hukum, dimana selalu ada yang salah dan ada yang benar
atau sebagai pelerai yang meredam pertikaian, dimana ada yang kalah
ataupun menang. Sebagai konselor Anda perlu membuat setiap pihak yang
berkonflik menemukan kebenerannya masing-masing tanpa merasa salah
ataupun kalah.
Tentunya tidak mudah untuk menjadi seorang konselor, karena Anda akan
menghadapi manusia bukan mesin. Mereka masing-masing memiliki latar
belakang yang berbeda-beda, mulai dari suku, bahasa, adat, pendidikan
hingga agama. Sehingga satu cara mungkin bisa berhasil digunakan untuk
seseorang, namun belum tentu cara yang sama digunakan untuk orang lain
hasilnya sama.
Diperlukan cara yang berbeda sesuai karakter kepribadian seseorang,
hal utama yang harus diperhatikan terlebih dahulu sebagai seorang
konselor, akan tetapi dalam kondisi rata-rata suasana kerja di
perusahaan ada juga penanganannya dengan cara yang sama terhadap
beberapa kondisi suatu konflik yang membutuhkan penanganan konselor,
kenapa begitu? Karena situasi kedisplinan kerja yang di terapkan tiap
waktu ketika bekerja dalam sebuah perusahaan akan membentuk karakter
kepribadian yang hampir sama.
Salah satu tantangan paling umum yang dihadapi karyawan dan merupakan
satu hal yang paling merusak. Stres yang tidak dikelola dapat
menyebabkan kelelahan dan kebiasaan tidak sehat sehingga membahayakan
kesehatan mental dan fisik karyawan.
Menurut penelitian dari American Institute of Stress (AIS), 40%
karyawan melaporkan pekerjaan mereka sangat menegangkan, dan 25%
memandang pekerjaan sebagai penyebab stres nomor satu dalam hidup
mereka. Berdasarkan statistik ini, dapat diasumsikan bahwa sebagian
besar tenaga kerja Anda menghadapi stres di tempat kerja setiap hari.
Stress dalam bekerja mungkin tampak seperti bagian normal dari budaya
di kantor, padahal itu tidak boleh diabaikan. Ketika stres menjadi
kronis, efeknya sangat berbahaya pada kesehatan dan kesejahteraan
bahkan sangat berpengaruh ke produktivitas karyawan. AIS juga
menemukan fakta bahwa stres dalam bekerja kerja lebih berkaitan dengan
keluhan kesehatan daripada masalah keuangan atau keluarga.
HR memiliki peran untuk mengatasi stres di tempat kerja dan membantu
mengurangi dampaknya di kantor. Salah satu cara terbaik untuk
melakukan ini adalah dengan berfokus pada manajemen stres dalam
program kesehatan di tempat kerja Anda.
Produktivitas karyawan yang menurun bisa jadi disebabkan karena
kelelahan secara fisik maupun mental. Kelelahan fisik maupun mental
ini bisa diakibatkan oleh stres pekerjaan atau bahkan permasalahan di
luar pekerjaan.
Seorang HRD bertugas untuk memastikan kinerja dan kesejahteraan
karyawan berjalan dengan baik agar tidak berdampak buruk pada karyawan
maupun perusahaan. Tanda-tanda karyawan yang sedang lelah secara
mental :
Mudah tersinggung Lelah secara mental akan mempengaruhi karyawan dalam
mengendalikan emosinya. Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan
karyawan mudah tersinggung, marah bahkan cenderung merespons
lingkungan sekitarnya dengan negatif.
Kemampuan kognitif terganggu Kondisi mental yang sedang tidak baik
akan mengganggu kemampuan kognitif seseorang. Bagi seorang karyawan
akan membuatnya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengerjakan
pekerjaan yang sebenarnya mudah.
Sulit berkonsentrasi Karyawan akan kesulitan berkonsentrasi jika
sedang mengalami kelelahan fisik maupun mental. Pikiran dan tubuh
seakan tidak sejalan sehingga kurang fokus dalam mengerjakan
pekerjaan.
Agar kelelahan fisik dan mental dapat dikurangi sehingga berdampak
positif bagi karyawan maupun perusahaan, konseling akan membantu
mengurai benang kusut sehingga dapat temukan solusi yang tepat.
Trainer Profesional Keinginan Praktisi Training
Mungkin dari Anda saat ini sudah memiliki banyak pengalaman, dan
keahlian kunci yang sangat jarang dimliki banyak orang, namun sangat
dibutuhkan oleh juga banyak orang karena itu sesuatu hal yang sangat
baik. Anda bisa melakukan profesi sebagai seorang Trainer, dengan apa
yang telah menjadi keahlian khusus.
Namun demikian bila Anda ingin menjadi seorang Trainer tidak hanya
cukup memiliki pengalaman yang Anda tekuni. Tetapi harus memiliki
kemampuan Jago Bicara dan menyusun Konsep Pelatihan.
Video tentang Trainer ini mungkin bisa bantu memahami serta sebagai
menambah pengetahuan, ketika melakukan sebuah pelatihan baik untuk
individu maupun kelompok, silakan Anda pelajari video tutorialnya,
cukup klik VIDEO YouTube dibawah ini :
Oleh karena itu kemampuan ini harus melalui latihan yang cukup, yang
juga tentunya dengan metode profesional. Pelatihan atau Training yang
merupakan proses Deliberate Practice, untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan dan mampu mengisi kesenjangan
antara apa yang orang ingin lakukan, dan apa yang dapat Anda lakukan
sekarang. Apabila kedua hal tersebut dapat menemukan pertemuan maka
kolaborasi keduanya sangatlah bagus.