Pernah Anda mengalami curhat?
Jadi gini, adalah tentang ungkapan hati yang bimbang karena kondisi
berat dalam hidup, sehingga hanya bisa berkata:
“Aku terlalu hancur, mungkinkah bisa melewati semua ini?"
Membutuhkan Kehadiran Seorang Teman
Memang tidaklah mudah untuk kembali bangkit dan menata diri dengan
baik. Pada kondisi ini kehadiran seorang teman jelas dibutuhkan, untuk
sekadar menceritakan perasaan yang berkecamuk di hati.
Fokus mendengarkan ketika ada kerabat yang sedang curhat, terkadang
kita suka tidak sepenuhnya fokus menyimak, karena tak sabar untuk
segera beri saran, bahkan hanya mendengar poin-poin penting saja, dari
curhatannya atau malah cuma pura-pura dengerin curhatnya aja.
Lebih parah lagi bukannya menjadi pendengar yang baik, justru malah
tak sedikit pun mendengar ceritanya karena sama sekali kurang tertarik
dengan yang ia ceritakan, akhirnya berusaha untuk cepat mengakhiri
pembicaraan dengan mengalihkan topik dan tak jarang niat untuk
mendengar curhatan, justru malah kita yang kepancing untuk curhat
lebih banyak. Nah kan parah banget tuh!
Mendengarkan Tetapi Tidak Gagal Paham
Salah satu penyebab utama dalam komunikasi yang kurang baik, karena
tidak saling mendengarkan. Kebanyakan orang sibuk ngomong, semua orang
sibuk menyampaikan pendapat, apa yang sedang ada di dalam benak
masing-masing, sampai lupa untuk mendengarkan.
Lalu apa yang terjadi jika kita lebih banyak mendengarkan?
Banyak orang mengatakan mendengarkan yang terbaik itu menggunakan
telinga, padahal tidak hanya itu saja, sebaiknya dengan mata agar bisa
melihat perubahan sikap dari yang kita dengarkan. Justru mendengarkan
yang terbaik itu menggunakan mata bukan dengan telinga. Karena
seringkali jika kita mendengarkan hanya dengan telinga, kita tidak
benar-benar mendengarkan.
Mulai hari ini yuk kita melatih diri untuk mendengarkan, bukan hanya
menggunakan telinga tapi juga menggunakan mata, serta hati. Supaya
tidak lagi saling berselisih paham dan saling menghormati satu dengan
yang lain.
Pilihan terbaik tentunya jadi teman curhat yang menenangkan, saat
teman atau keluarga membutuhkan dukungan dan setidaknya dapat membantu
temukan solusi bagi mereka. Dengan cara apa ya? Dan bagaimana cara
agar tak hanya menjadi tempat sampah emosi bagi mereka?
Pertolongan Psikologis Bantu Menjaga Kesehatan Mental
Pertolongan psikologis untuk membantu jaga kesehatan mental semakin
banyak dibutuhkan. Curhat ke orang terdekat misalnya. Sayangnya curhat
yang asal-asalan justru bisa memperparah kondisi mental orang yang
sedang mengalami masalah sehingga energi negatif tak tertangani dengan
baik kemudian berimbas luas kemana-mana.
Untuk itu setiap individu perlu bekal pertolongan pertama psikologis
terhadap sesama sebagai teman curhat atau pendamping konseling. Kita
perlu tau bagaimana cara memberikan pertolongan pertama dengan
mempelajari ilmu dasar psikologi konseling dan teknik-teknik yang
sederhana.
Pertolongan Pertama Psikologis
Langkah awal untuk membantu meredam luka batin seseorang:
Look
Cek apakah keadaan mereka masih dalam tahap gejala ringan – sedang –
berat
Listen
Mendengarkan mereka, membuat mereka merasa tenang dan aman sementara
Bila yang dibutuhkan bisa Anda tangani (tahap ringan), lakukan
penanganannya
Link
Bila kondisinya berat, segera hubungkan pada orang yang expert
(dokter, psikiater, psikolog, konselor)
Mendengarkan merupakan salah satu bagian dari Pertolongan Pertama
Psikologis. Mendengarkan, bukan hanya sekadar mendengar. Ada beberapa
hal yang perlu kita perhatikan saat mendengarkan orang lain.
Jangan Mengalihkan Pembicaraan
Mengalihkan pembicaraan ke topik lain saat orang sedang mencurahkan
keluh kesahnya hanya akan menunjukan dirimu abai dan tidak
menghargainya. Cobalah untuk mendengarkan terlebih dulu.
Jangan Banyak Bicara
Memberikan saran memang maksud yang bak, namun jangan sampai terlena
untuk menimpali orang yang sedang curhat dengan begitu banyak
motivasi, karena sebenarnya orang yang curhat adalah orang yang butuh
didengarkan.
Jangan Menyudutkan Orang Lain
Menyudutkan orang yang sedang ditimpa masalah merupakan sikap yang
malah menambah beban yang sedang dihadapinya. Cobalah untuk memahami
emosi orang lain karena Ketika ia mencurahkan keluh kesah padamu
pertanda ia menaruh kepercayaan padamu.
Menjaga Rahasia dengan Baik
Saat orang lain menaruh kepercayaan dengan curhat padamu, jagalah
rahasianya dengan tidak mengumbar ceritanya pada orang lain. Hargai
privasinya karena sekali mengumbar, orang lain enggan percaya
lagi.
Jangan Remehkan Masalah
Setiap orang memiliki masalah yang berbeda, cobalah bersikap tenang
dan tidak menghakimi masalah orang lain, karena setiap orang memiliki
kondisi mental yang berbeda juga. Hadirlah secara penuh agar orang
lain merasa diperhatikan dan dipahami.
Sedang Mengalami Hari yang Buruk? Hadapi dengan Cara ini!
Ketika sedang mengalami hari buruk yang mengakibatkan stress, salah
satu cara untuk menanganinya adalah dengan teknik reframing. Ketika
kita membingkai ulang (reframing), kita melihat situasi yang sama
dengan cara baru yang menyoroti kemungkinan daripada "ancaman" yang
terlibat.
Begitu kita memperluas perspektif kita dengan kerangka positif, kita
dapat melihat lebih banyak peluang. Lebih penting lagi, kita bisa
kurangi stres dengan segera, karena pikiran positif yang kita
hadirkan.
Apa yang bisa dilakukan ketika membingkai ulang hari yang buruk
menjadi lebih positif?
Cari tau apa yang menjadi tekanan, daripada merenungkan
perasaan frustrasi dan ketidakberdayaan, lihatlah situasi dengan
pandangan lain. Sadari dan cari tau apa yang menjadi penyebab stres.
Tanpa tau sebab kita tak akan tau apa solusi yang tepat.
Cari Apa yang Bisa Kita Ubah
Coba pikirkan apa yang bisa kita ubah (reframe) dari suatu kejadian.
Kita mungkin tidak dapat mengubah segalanya, tetapi dengan membingkai
ulang situasi secara positif, kita akan melihat kemungkinan yang tidak
kita sadari sebelumnya.
Cari Manfaat
Jika kita berada dalam situasi yang benar-benar tidak bisa diubah,
coba untuk membingkai ulang pemikirang dengan cari manfaat dari
situasi yang sedang kita hadapi. Peluang apa yang kita temukan di
tengah puing-puing, kekuatan apa yang kita peroleh setelah mengalami
situasi ini.
Temukan Humornya
Kita pasti pernah mengingat pengalaman kita di masa lalu kemudian
menertawakannya, padahal dulu itu merupakan pengalaman yang buruk atau
tegang tetapi kini justru kita tertawakan. Ini juga merupakan bentuk
membingkai ulang, tinggal kita coba lakukan pada situasi yang terjadi
saat ini.
Teknik Reframing membantu kita untuk memandang sebuah kejadian tidak
hanya pada satu bingkai, melainkan lebih luas agar kita tidak hanya
mengambil sisi negatifnya.
Menurut Shainna Ali, konselor kejiwaan berlisensi di Florida AS,
setiap orang harus memenuhi kebutuhan dirinya terlebih dahulu sebelum
mencoba memenuhi kebutuhan orang lain.
Untuk bisa menghargai orang lain, kita juga harus bisa menghargai diri
sendiri.
Cobalah Reframing Self-Talk untuk menghargai diri
sendiri seperti ini :
Jika..
Fisik saya jelek
Saya gak punya kelebihan
Gak ada yang membutuhkan saya
Saya selalu salah
Maka..
Saya menarik dari sisi yang lain
Saya hanya belum menemukan bakat terpendam saya
Saya yakin gak ada usaha yang sia-sia
Saya memaafkan semua kesalahan saya di masa lalu
Semakin kita melatih diri untuk terus berpikir positif, akan semakin
baik dampak yang terjadi pada kita. Meski tidak secara ajaib membuat
masalah kita hilang, ini dapat membantu mengubah situasi yang
tampaknya sulit menjadi kesempatan untuk bertumbuh dan bahagia.
Menjadi Teman Curhat di Tempat Kerja
Psychological First Aid (PFA) merupakan pertolongan pertama untuk
memberikan dukungan tepat saat terjadinya peristiwa traumatis seperti
bencana alam, gangguan psikologis ringan atau situasi yang tidak
menyenangkan di kehidupan sehari-hari.
PFA dapat diterapkan dalam dunia kerja bagi profesi apapun terutama
yang berhubungan dengan orang banyak seperti HR dan leader perusahaan.
PFA akan membantu mengatasi masalah psikologis di tempat kerja, bahkan
sesederhana menjadi teman curhat yang tepat bagi rekan kerja agar
tidak menjadi toxic dan justru bantu meringankan masalah.